Istiqomah (teguh) dengan pendirian adalah kewajiban sekaligus kebutuhan. Namun semuanya bisa dilakukan dengan cara yang lembut, santun dan menyejukkan. Adalah naluriah manusia suka kepada hal-hal yang menyenangkan hati, enak di telinga dan indah dipandang mata. Sedangkan kesantunan saja belum tentu bisa diterima apalah lagi jika kita bersikap kasar dan bengis.
“ Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS. Ali Imron: 159)
Balasan bagi orang yang gemar bertutur kata baik adalah tempat khusus di surga. Hal ini menunjukkan betapa mulianya akhlaq yang berbentuk sopan santun dan kata yang baik tersebut
Dari ‘Ali, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Di surga terdapat kamar-kamar yang bagian luarnya dapat dilihat dari dalam dan bagian dalamnya dapat dilihat dari luar.” Kemudian seorang Arab Badui bertanya, “Kamar-kamar tersebut diperuntukkan untuk siapa, wahai Rasulullah?” Beliau pun bersabda:
“Kamar tersebut diperuntukkan untuk siapa saja yang tutur katanya baik, gemar memberikan makan (pada orang yang butuh), rajin berpuasa dan rajin shalat malam karena Allah ketika manusia sedang terlelap tidur.” (HR. Tirmidzi no. 1984 dan Ahmad (1/155). Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Kata-kata yang baik bukan perkara sepele, ia adalah tanda kemuliaan seorang muslim. Hingga Rasulullah pun menyuruh kita untuk menyelamatkan diri dari siksa neraka meski hanya dengan berbuat baik berupa tutur kata yang baik.
Dari ‘Adi bin Hatim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Selamatkanlah diri kalian dari siksa neraka, walaupun dengan separuh kurma. Jika kalian tidak mendapatkannya, maka cukup dengan bertutur kata yang baik.”(HR. Bukhari no. 6023 dan Muslim no. 1016)
Semoga Allah melembutkan hatiku dan keluargaku, melembutkan tutur kataku dan keluargaku, dan mengokohkan pendirianku dan keluargaku… Aamiin
Samarinda 6 Mei 2013
(Abu Muhammad)