Saat Ketemu Mantan

Bahagia sekali rasanya, hari ahad (07/01/218) lalu bisa ketemu dan ngumpul para mantan kawan-kawan waktu sekolah di Madrasah Aliyah Al Jihad. Tidak banyak sih yang bisa hadir, karena selain alumni Al Jihad memang sedikit, acara juga direncanakan cukup mendadak, hanya beberapa hari sebelum hari H.

Namun paling tidak rindu dan kangen kepada sebagian sahabat seperjuangan bisa juga terobati. Sebagian ada yang belum bertemu lebih dari 25 tahun. Sehingga tak heran bila diantara kami ada yang harus “berkenalan” lagi baru bisa mengingat siapa yang ada di hadapannya 🙂

Apalagi ibu-ibu, perubahan rata-rata sangat drastis, karena wanita itu kan identik dengan penampilan. Berbeda model baju dari masa ‘SMA’ dulu atau cara makeup, sudah bisa merubah wajah sangat jauh.

Dibalik kegembiraan, terselip juga rasa sedih dan pilu, saat masing-masing ‘mengabsen’ siapa yang masih hidup dan siapa yang sudah meninggalkan dunia. Tidak terasa memang, kami-kami yang dulu saat terakhir bertemu masih bisa dibilang remaja, sekarang sudah jadi orang tua. Bahkan sebagian anak kami saat ini jauh lebih  tua dari usia kami waktu ‘berpisah’ di kelulusan SMA (aliyah) dulu.

Alhamdulillah dibalik silaturahmi yang bisa dibilang ‘dadakan’ itu kami tak hanya bisa menikmati melepas kangen dan bernostalgia tentang masa sekolah yang penuh warna. Kami juga bisa mengambil banyak hikmah dari perjalanan waktu yang telah kami lewati.

Ya, waktu memang bergerak sangat cepat dan tajam melebihi tajamnya pedang. Tanpa terasa ia telah ‘menebas’ jatah usia kita, hingga tiba-tiba kita sudah berada di usia yang menjelang senja.

Semoga ini membuat kami lebih bisa menyiapkan anak-anak kami yang saat ini tengah menikmati masa mudanya. Semoga kami bisa mendidik mereka untuk lebih bisa memanfaatkan waktu yang ada lebih baik dari kami dulu. Pengalaman kami menjalani kehidupan hingga di titik sekarang ini pasti menyisakan banyak “penyesalan” diantara (mungkin) aneka kesuksesan yang masing-masing kami capai.

Tapi itulah hidup, penyesalan di belakang tidak ada gunanya. Penyesalan akan bermanfaat ketika kami menjadikannya pelajaran agar apa-apa yang buruk pada diri ini tak terulang pada anak cucu kami.

Semoga persaudaraan kami ini menjadi persaudaraan yang selalu diberkahi Allah, menggiring kami kepada ketaqwaan dan mengumpulkan serta membahagiakan kami sejak hidup di dunia hingga akhirat kelak.

Semangat Madrasah Al Jihad, sebagaimana namanya “JIHAD”, hendaklah menjadi semangat yang membuat kami gigih berjuang membina diri dan generasi penerus kami agar jauh lebih baik dari ayah bundanya. Sehingga generasi itu menjadi kebanggaan sekaligus washilah kami meraih surgaNya Allah Subhanahu wa Ta’ala… Aamiin

Selasa, 9 Januari 2018
(Abdillah Syafei)

www.abdillahsyafei.com 2022