Duhai kaumku para lelaki perkasa. Mahluk jantan pemimpin rumah tangga, yang bertanggung jawab di keluarga. Apakah kau seorang lajang ataukah yang sudah bergelar ayahanda. Mari mawas diri dan mengendalikan perilaku kita.
Saat online di dunia maya, berselancar di sosial media. Mari jaga diri agar tak terjerumus pada perbuatan nista, menebar janji dan goda. Jangan gunakan kelihaian kita bermain kata, untuk menjerat mangsa yang mudah terlena.
Sungguh kasihan para wanita, mahluk lembut yang butuh pengayoman dan perlindungan kita. Jangan manfaatkan kelemahan emosi mereka untuk memperdaya dan menipunya. Tak pernahkah terpikir di benak anda, bagaimana jika itu menimpa puteri anda?
Ya, Islam tak mengenal hukum karma. Namun bukan lantaran itu lalu kita menghalalkan segala cara. Tidakkan lebih bermartabat, jika hasrat disalurkan dengan cara mulia. Jika serius menjalin cinta, gunakan cara yang dituntunkan agama. Yang halal dan penuh keberkahanNya.
Tidak kan habis diperturutkan, keinginan nakal godaan syaithan. Karena naluri kita setiap insan, mudah terbujuk dengan rayuan. Maka ayo kuatkan iman. Diri dikendalikan, dan pikiran buruk kita singkirkan.
Betapa indah interaksi sosial media, bila kita isi dengan aneka kegiatan berguna. Menebar maslahat buat sesama. Bukan malah merusak kemuliaan jiwa dan menumpuk dosa.
Berselancar di dunia maya, lebih baik kita lakukan aktifitas berguna. Yang bisa memupuk persatuan bangsa, dan mengagungkan kehormatan agama. Jalan dakwah dan menyeru kebaikan misalnya. Mengajak orang berbuat taqwa. Menebar manfaat buat sesama. Adalah pilihan yang lebih utama.
Wahai saudaraku para budiman. Jika ucapanku ada yang tak mengenakkan, atau mungkin menyinggung perasaan. Mohon dimaafkan, karena sama sekali tak ada maksud meremehkan ataupun melecehkan.
Apa yang saat ini aku goreskan, hanyalah sekedar dakwah lewat tulisan. Yang tak hanya kutujukan buat kalian. Namun yang lebih khusus lagi, buat diri sendiri aku tujukan. Semoga dengannya tumbuh kesadaran untuk menjaga perilaku dan perbuatan. Sehingga kita semua bisa mengambil kemanfaatan.
Wallahu a’lam
Samarinda, 6 Januari 2017