Dalam konteks ikhtiar, baik dan jahat itu adalah pilihan. Allah menjanjikan BALASAN atas keduanya. Bila baik yang dilakukan maka seseorang alan diberi pahala beserta balasan kebaikan yang lebih besar dari yang dikerjakan. Sebaliknya bila perilaku jahat yang dipilih, Allah akan memberikan dosa dan menyiapkan balasan yang juga buruk.
Orang yang beriman pasti menyadari dan meyakini ini, sehingga ia berusaha semaksimal mungkin berbuat baik dan menjauhi kejahatan. Adapun manusia yang kehilangan atau sekedar berkurang iman maka ia memperturutkan nafsunya dan dengan sengaja berbuat jahat mendzalimi orang lain.
Jadi, saat kita menyaksikan tindak kedzaliman, apakah itu pelecehan, penganiayaan, hingga pembunuhan, berarti iman si pelakunya sedang bermasalah. Akibatnya ia tak menghiraukan lagi perintah dan larangan Allah Subhanahu wa taala.
Semoga Allah memberikan hidayah kepada saudara kita yang masih menjadi pelaku kedzaliman. Semoga mereka yang gemar menganiaya orang lain diberi kesadaran dan rasa empati, sehingga ia tidak bergampang-gampang meneteskan air mata, keringat, apalagi darah sesama manusia. Semoga Allah sisipkan ke dalam hati mereka rasa takut yang teramat sangat, sehingga mereka tidak berani lagi berbuat dzalim menyakiti orang lain.
Pilu, pedih, sekaligus marah rasanya hati ini menyaksikan kedzaliman dipertontonkan oleh sebagian manusia kepada manusia lainnya. Tidakkah ada belas kasih di hati mereka, kok sampai dengan ringan tangannya menarik pelatuk senjata melukai hingga membunuh sesama manusia?
Ya, Robb… Selamatkanlah saudara kami yang saat ini tengah teraniaya, dimana pun ia berada. Berilah kesadaran dan rasa takut berbuat dosa, kepada saudara kami lainnya yang saat ini tengah dikuasai nafsu angkara. Tumbuhkan belas kasih sayang di hati mereka. Dan jadikanlah kami semua bersaudara dengan persaudaraan yang tulus dan ikhlas.
Aamiin
Samarinda 18 Ramadhan 1440 H
✍️ Abdillah Syafei