Rina Nose, artis komedian yang kemarin sempat berhijab kembali melepas hijab nya. Sebenarnya hal seperti ini merupakan sesuatu yang biasa di dunia selebriti tanah air. Apalagi di kalangan artis yang tentunya godaan untuk melanggar syari’at sedemikian besarnya.
Menjadi ‘luar biasa’ ketika lepasnya hijab artis pelawak ini disertai pernyataan publik yang terkesan mencari pembenaran sekaligus gugatan kepada agama. Bahkan ada yang menuding pesohor ini berubah keyakinan. Wallahu a’lam, kita tak boleh memvonis orang lain tanpa bukti yang akurat.
Saya sendiri (dalam catatan ini) tak ingin menyampaikan ‘bantahan’ atas aneka argumen yang disampaikan oleh pelawak terkenal itu. Karena bagi kita, tentu hukum hijab sudah terang benderang disampaikan oleh para ulama besar dengan dalil yang teramat kuat. Dan tak pelu pula kita menghujat dengan kalimat kasar atau caci maki, karena selain itu merupakan adab yang buruk, caci maki juga kemungkinan tak akan membuat dia sadar. Justeru malah bisa membuat yang bersangkutan kian menjauh dari kebenaran.
Saya justeru lebih tertarik untuk mengajak kita semua, khususnya sahabat dan kerabat agar mengambil hikmah dibalik peristiwa semacam ini.
Hikmah apa?
Bahwa hidayah itu adalah hak Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia berikan hidayah kepada siapa saja dan Dia cabut pula dari siapa saja yang dia kehendaki.
Maka yang terpenting bagi kita adalah bersyukur karena masih berada dalam hidayah Allah. Lalu tiada henti memohon kepadaNya agar hidayah ity selalu dijaga hingga akhit hayat kita. Selalu minta ditetapkan dalam iman dan Islam, serta mati dalam keadaan husnul khatimah.
Harta kekayaan, jabatan dan kemasyhuran, bahkan ilmu yang tinggi bukan jaminan bahwa hidayah selalu menyertai manusia. Hidayah adalah anugerah Allah yang selalu harus kita pinta kepada Nya.
Wallahu a’lam
JENDELA NURANI
(Abdillah Syafei)