Pada dasarnya manusia memang lemah, rapuh, mudah berkeluh kesah dan gampang patah semangat. Namun jika mau, kita bisa memupuk semangat menguatkan jiwa dan melatih diri untuk selalu tegar menghadapi apapun dalam kehidupan ini. Semua tentu dimulai dengan belajar dan berlatih.
Saudaraku, bukankah ketika lahir kita sangat lemah dan tidak berdaya? KIta bahkan belum bisa melihat apapun yang ada di sekeliling kita. Kita belajar merayap, mencari susu ibu untuk menyambung hidup. Kita mulai dengan mencari kehangatan tubuh ibu agar tak mati kedinginan.
Untuk berjalanpun kita membutuhkan waktu. Hingga akhirnya kita berlari bahkan jungkir balik tanpa lagi mengalami kesulitan. Intinya, dari ketidak berdayaan menjadi manusia yang perkasa dan mampu berbuat ‘apa saja’ butuh proses, waktu dan ketekunan melatih diri.
Kekuatan diri pada manusia bersumber dari keyakinan. Ini bersifat universal apapun agama dan kepercayaannya, bahkan mereka yang atheis sekalipun. Makanya jangan heran jika keteguhan, keberanian, ketahanan menghadapi penderitaan hingga sikap ekstrim bisa muncul pada siapapun.
Dalam konteks ke-Islaman, aqidah yang kuat akan membentuk pertahanan jiwa dan kekuatan utuk menghadapi aneka tantangan kehidupan. Aqidah Islam yang dibangun dengan landasan keiaman kepada Allah meruakan energi paling dahsyat yang mampu menggerakkan jiwa dan raga manusia.
Oleh karena itu, sebagai seorang muslim hal utama yang harus kita lakukan adalah membenahi (menguatkan) aqidah. Meluruskan keyakinan kita dengan keimanan yang benar, tidak menyimpang dan tidak tersesat. Keimanan yang dilandasi ketauhidan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Ketauhidan yang menyebabkan kita mencntai-Nya dengan kecintaan terbesar dalam jiwa kita.
Wallahu a’lam
Mohon maaf atas kekhilafan
Abu Muhammad ASy-Syafei
13/01/2014