Dalam memulai sebuah tulisan ada satu hal penting yang harus diingat agar kita tidak jadi orang yang penakut dan berujung pada kendornya semangat menulis. Hal tersebut adalah kenyataan bahwa bahasa tulis itu bisa diedit sebelum dipublikasikan. Bahkan yang sudah dipublikasikan sekalipun masih memungkinkan untuk disunting kembali agar semakin rapi.
Berbeda dengan bahasa lisan yang jika sudah terucap tak mungkin ditarik lagi, bahasa tulisan lebih aman karena adanya kemungkinan editing tadi. Sehingga mengungkapkan buah pikiran dengan tulisan cenderung lebih aman dan nyaman.
Nah, jika dalam berbicara saja kadang kita bisa tahan berjam-jam ngoceh dan tak takut salah, kenapa menulis yang relatif lebih aman kok malah takut salah?
Berarti kekhawatiran bakal SALAH itu hanyalah ‘mental block’ yang menghalangi keberanian kita untuk mengungkapkan pikiran dalam bentuk tulisan. Dan penghalang ini harus dihancurkan dengan sering-sering menulis secara NEKAD.
Maksud saya nekad di sini adalah menulis dengan tidak memperdulikan bisikan kekhawatiran tadi. Pokoknya jangan pikirkan takut, lakukan saja aktifitas menulis seenjoy mungkin. Tak usah khawatir salah, jelek, dan hal negatif lainnya.
Nah, coba sekarang baca lagi postingan saya ini ! Apakah ada kesalahannya? Kalau ada ya memang begitulah karya seorang manusia, mahluk tempatnya salah dan lupa. Kalau misalnya anda tidak menemukan kesalahan, Alhamdulillah. Berarti hasil editing saya sudah lumayan rapi.
Karena terus terang saja selama membuat postingan ini, beberapa kali saya mengedit kesalahan terutama tulisan typo. 😁 Salah itu adalah bagian yang tak perlu ditakuti dalam berlatih menulis.
Kota Tepian 20 Juni 2021
( Abdillah Syafei )
* Foto hanya pemanis buatan. Bersama bapak Elansyah Jamhari saat pengukuhan Komite Seni Budaya Nasional setahun yang lalu.