Sahabatku, jangan buru-buru menuduh seseorang sakit kena sihir. Sebab kalau ternyata yang bersangkutan bukan kena sihir, kitapun akhirnya tak jauh beda dengan para dukun yang bermudah-mudah bermain prasangka. Dan prasangka itu bisa “menyesatkan”.
اِجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ
“Jauhilah kalian dari kebanyakan persangkaan, sesungguhnya sebagian prasangka adalah dosa” (QS. Al-Hujuraat: 12).
Dan Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
إياكم والظنَّ، فإنَّ الظنَّ أكذب الحديث
“jauhilah prasangka, karena prasangka itu adalah perkataan yang paling dusta” (HR. Bukhari-Muslim).
Dugaan seseorang kena sihir akan berlanjut pada tuduhan terhadap siapa orang yang menyihir atau yang memerintahkan praktek sihir. Bila tidak benar, maka jadi fitnah yang sangat keji.
Ingatlah bahwa kadang penyakit yang tak terdeteksi oleh medispun belum tentu pekerjaan jin. Bisa saja ia karena dzan (persangkaan/pikiran) kita sendiri. Sungguh kekuatan dzan (prasangka) manusia itu kadang lebih kuat daripada kekuatan ghaibnya bangsa jin. Apalagi manusia itu adalah fi ahsani taqwim, jin mah nggak ada apa-apanya.
Bagi yang pernah belajar teknologi pikiran akan paham bahwa kekuatan pikiran bawah sadar jauh lebih besar dari pikiran sadar kita. Bahkan bisa dibilang mayoritas aktifitas keseharian kita dikontrol justeru oleh pikiran bawah sadar.
Orang yang mengalami trauma, fobia, ketakutan berlebihan (paranoid), gelisah dan depresi hingga berhalusinasi, tak jarang adalah karena sampah pikiran akibat input negatif yang secara berulang ditangkap oleh panca indera dan mengendap di.”bawah sadar”.
Islam sendiri melalui Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wa salam mengakui bahkan menyampaikan hal itu. Bagaimana beliau memperingatkan kita akan bahaya ‘ain. Ya menurut pemahaman kami kekuatan ‘ain itu adalah berasal dari energi bawah sadar yang tak terkendali.
Memang sih, orang yang pikiran bawah sadarnya mengalami “kelemahan” akan mudah dimasuki oleh unsur-unsur non materi alias hal-hal ghaib yang jahat. Namun pertahanan alami manusia yang berupa kekuatan keyakinan (iman) biasanya akan menetralisir semua itu.
Kami tidak mengingkari keberadaan mahluk halus (ghaib) sebangsa jin dan syaithan. Namun bergampang-gampang meyakini bahwa jinlah yang membuat kita sakit, justeru berbahaya bagi keimanan kita sendiri. Karena sesungguhnya tipu daya syaithan itu sangatlah lemah.
إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا
“…Sesungguhnya tipu daya setan itu adalah lemah”. (QS. An Nisa` : 76)
Wallahu a’lam