Wahai sahabat dan kerabat. Wahai kalian yang menyebut orang-orang dekat. Sekalipun kita tak pernah bertatap muka dan saling melihat….. Ceritakanlah kepadaku gundah gulana di hatimu. Dan aku pasti tak bisa berbuat apa-apa selain mengajakmu menyampaikan semua keluh kesahmu kepada Dia Yang telah mengirimkan semua cobaan itu .
Saudaraku, selama hati kita masih tak mau tunduk dengan kuasaNya. Selama nafsu kita masih tak terima dengan cobaan ataupun nikmat-Nya. Selama kita masih arogan dan menentang semua keputusan-Nya… Selama itu pula perasaan kita akan membentur tembok keniscayaan. Tempat di mana semua ego, keangkuhan, kesombongan dan ambisi akan takluk bertekuk lutut.
Tak pantas manusia mengaku beriman, sekiranya yaqin hanya sebatas ucapan. Tak layak merasa kekasih Allah, sekiranya cinta padaNya hanya sebatas pengakuan. Sungguh aneh seribu aneh, ketika mengaku beriman namun dengki dengan taqdir-Nya di dalam kenyataan. Sungguh…. sungguh… sungguh.
Mari berpasrah, mari berserah, mari ridho, mari sabar, mari tawakal, mari qona’ah, mari tunduk dan takluk dalam kuasa dan kehendakNya. Tunduk mutak tanpa syarat, tanpa protes, tanpa menggugat, tanpa ganjalan di dalam hati…. Insya Allah kita BISA.
Wallahu a’lam
JENDELA NURANI
Abdillah Syafei
Abdillah Syafei