Bagusnya sebuah tulisan tak selalu dikarenakan pemilihan kata-kata yang “bergaya bahasa”. Kalimat sederhana yang disusun dari diksi biasa dan apa adanya kadang justeru lebih enak dibaca dan terasa nyaman dihati.
Sebaliknya penggunaan gaya bahasa yang berlebihan malah bisa membuat sebuah tulisan jadi memuakkan. Ibarat bumbu, gaya bahasa itu hanya secukupnya dan seperlunya. Terlalu banyak malah membuat makanan tidak enak.
Bahasa yang lugas, tidak bertele-tele, bahkan dengan jumlah kata yang sedikit dalam tiap kalimatnya, justeru tidak membuat pikiran capek mengejanya. Hal ini bisa membuat pembaca menjadi ketagihan, sehingga merindukan tulisan-tulisan kita.
Sadarkah anda bahwa tulisan saya ini sebenarnya adalah contoh tulisan yang menggunakan bahasa bertele-tele? Ha ha ha
29 Juni 2021
Salam literasi jalanan
Abdillah Syafei