Kemarin, kamis (11/6/2021) saya berjumpa bapak Dr. H. Rusmadi Wongso. Saat itu saya sedang menjalankan tugas selaku pegawai Diskominfo dalam mensukseskan kegiatan walikota dan wakil walikota menyapa warganya melalui talkshow di atas kapal wisata Pesut Etam yang tengah menyusuri Mahakam.
Acara disiarkan langsung oleh RRI dan Tepian TV, serta tentu saja semua media sosial yang dimiliki pemerintah kota yang dikelola oleh tim kami di Kominfo kota. Seusai acara dan semua bersiap akan keluar dari area pelabuhan, saya berkesempatan menyapa beliau.
Alhamdulillah meski sekarang sudah menjadi wakil wali kota yang notabene adalah atasan saya di pemkot, namun sikap beliau masih ramah dan bersahabat.
Tidak berbeda ramah dan santunnya dengan perjumpaan beberapa tahun lalu di panggung “Sastra Purnama” garapan Singiki Production, saat beliau membacakan puisi yang saya tulis khusus buat beliau. Waktu itu beliau membacakan puisi berjudul “Karang Mumus dan Aroma Kenangan”.
Sebuah puisi yang menurut beliau cukup mewakili perasaannya sebagai anak Samarinda yang menghabiskan masa kacil dan masa remaja di bantaran Karang Mumus.
Setelah sejam lebih pak Rusmadi dan pak Andi Harun membahas soal Sungai Mahakam di atas kapal wisata Pesut Etam, di dermaga Mahakam beliau berkenan menjawab pertanyaan saya mengenai Karang Mumus. Apalagi tadi saat talkshow beliau memang sempat menyinggung soal itu.
Dan yang menjadi kejutan bagi saya adalah ternyata beliau masih ingat momentum dua tahun lalu saat membacakan puisi “Karang Mumus dan Aroma Kenangan” itu. Ketika itu puisi memang saya tulis secara khusus buat beliau selaku pembina Singiki Productions yang dipimpin oleh Mbah Sugi Hartono.
Bahkan pak Rusmadi juga meminta dikirimi video saat beliau membaca puisi tersebut, seraya memberikan nomor WA nya. Inilah video saat beliau dengan piawai membaca puisi dan video saat beliau dengan cerdas menjawab pertanyaan soal Karang Mumus.
Yang satu video sebagai seniman (penyair) yang satunya lagi video sebagai wakil wali kota.