Sekitar dua tahun lalu, seusai mengisi sebuah pengajian, seorang lelaki tua memberikan cincin yang dikenakannya kepada saya. Beliau bilang bahwa penampilan saya kurang kalau tanpa cincin di tangan.
Ternyata bukan sekedar “mengkritik” beliau juga memberikan cincin kesayangannya itu untuk saya. Lalu beberapa hari kemudian, sebuah lagi hingga jumlahnya dua. Saya lupa yang ini (dalam postingan) cincin yang pertama ataukah kedua. Yang jelas, saya merasa sangat dihargai oleh tokoh Madura tersebut.
Hari ini, ahad 3 November 2019, saya dapat kabar bahwa beliau telah meninggal dunia subuh tadi. Ya, memang sudah lama beliau stroke. Konon ada penyakit dikepalanya.
Padahal baru malam tadi saya teringat, dan ada ‘gelitik’ di hati untuk mengajak kawan-kawan membesuk beliau yang selama ini terbaring di rumahnya.
Ya, mungkin itu isyarat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala bahwa pak Aruman akan dijemputNya.
Hanya doa yang bisa saya panjatkan ke hadhirat Allah Subhanahu wa ta’ala semoga beliu diampuni segala dosanya, diterima semua amal shalehnya dan ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala… Aamiin
Padahal baru malam tadi saya teringat, dan ada ‘gelitik’ di hati untuk mengajak kawan-kawan membesuk beliau yang selama ini terbaring di rumahnya.
Ya, mungkin itu isyarat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala bahwa pak Aruman akan dijemputNya.
Hanya doa yang bisa saya panjatkan ke hadhirat Allah Subhanahu wa ta’ala semoga beliu diampuni segala dosanya, diterima semua amal shalehnya dan ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala… Aamiin