Jangan takut salah dalam menulis kalau kesalahan yang dimaksud hanyalah soal gaya bahasa, kaidah ejaan, tanda baca dan aneka perkara teknis lainnya.
Selama isi yang disampaikan adalah hal yang baik dan benar, maka kesalahan teori menulis adalah hal yang tidak lebih penting dari pentingnya intensitas menulis itu sendiri.
Artinya, banyaknya jam terbang dalam menulis jauh lebih besar manfaatnya daripada bahaya salah tulis. Justeru dengan banyaknya pengalaman melakukan kesalahan akan lebih memperkaya pengetahuan dan pengalaman kita.
Yang penting jangan gengsi atau tinggi hati saat dikoreksi oleh mereka yang lebih berpengalaman. Bahkan kalau perlu kita sendiri yang meminta kepada mereka agar berkenan mengoreksi tulisan kita.
Saya pertama kali menulis di media massa sekitar tahun 90-an. Saat itu masih menggunakan mesin tik, yang mana setiap kali melakukan kesalahan maka kita harus mengetik ulang dan membuang satu halaman/lembar kertas yang salah tersebut.
Itu masih dalam proses awal, saat kita sendiri mengetik tulisan di rumah. Belum lagi setelah tulisan dikirim ke meja redaksi media massa. Sering sekali tulisan itu ditolak dan dikirim balik dengan beragam coretan koreksi.
Tak sedikit kawan-kawan penulis dan jurnalis pemula kala itu yang menangis lantaran karya-karyanya berulang kali ditolak. Ada yang terus bersemangat menulis, namun sepertinya lebih banyak lagi yang kemudian patah semangat.
Andai tak kuat mental mungkin saya sendiri tak melanjutkan karir kepenulisan hingga sekarang ini. Beruntung, semangat untuk bisa menulis membuat saya terus berjuang dan tidak mau menyerah.
Hingga akhirnya, setelah tulisan pertama saya dimuat koran harian, tawaran untuk menulis jadi berdatangan. Terutama media-media lokal yang terbit berkala seperti tabloid dan majalah banyak yang mengajak bergabung. Selanjutnya, bukan hanya media massa, pesanan menggarap naskah-naskah lain juga berdatangan.
Sayapun tak hanya menulis cerpen, cerbung, artikel dan berita di media tapi juga mendapat tawaran membuat skenario, buku, hingga naskah drama panggung.
Wallahu a’lam
* Gambar hanya pemanis buatan