Bukan sebutan Wahabi bukan pula gelaran Aswaja, yang akan masuk ke dalam surga. Yang akan meraih kasih sayangNya, dan memperoleh sejatinya bahagia. Karena tiada satu saja nash meski dhaif sekalipun yang menjaminnya.
Yang meraih kemuliaan sejati, hanyalah mereka yang taqwa pada ilahi, yang mengamalkan Al Qur’an sepenuh hati dan mengikuti sunnah sang Nabi. Sepanjang hidup hingga bertemu mati. Apapun sebutannya dan apapun kelompok organisasi yang dengannya oleh orang ia digelari.
Biarpun mengaku-ngaku bermanhaj salaf, jika sikap beragama menyelisihi sahabat, tetaplah hanya bualan yang tak bermanfaat.
Walaupun mengaku ahlussunnah wal jama’ah, jika tak mengikuti jalan yang berkah, tetaplah itu klaim saja tanpa fakta, dan hanya sekedar bualan indah.
Bukan Muhammadiyah dan bukan NU, bukan pengakuan yang memuliakanmu. Bukan ormas dan kelompok yang kita tuju. Namun sejatinya keyakinan dan amal dengan Ilmu yang membawa kita pada ujung yang satu. Agama yang lurus sebagaimana yang disampaikan Rasulullah dulu.
Mari sahabat di mana saja. Sesama muslim, saudara seagama. Yang hidup dalam aneka kelompok berbeda. Sekiranya kita benar-benar mengikuti ajaranNya, dan mengamalkan sunnah Nabi yang Mulia. Maka perbedaan kelompok dan organisasi yang ada, tak akan membuat kita saling mencela.
Terlarang kita berpecah belah, selama masih satu aqidah. Haram mencaci, mencela dan menebar gelisah. Tak boleh kita membuat rusuh dan memicu masalah. Apalagi sampai membuat umat resah.
Ormas dan yayasan hanya washilah saja. Sarana kita berdakwah dan menebar manfaat untuk sesama. Menegakkan kalimat Tauhid di Bumi persada. Bukan tempat memberikan loyalitas sesungguhnya.
Memuliakan ustadz serta ulama, adalah akhlaq yang sangat utama. Sebagai tanda syukur padaNya dan keseriusan kita mengamalkan agama. Namun demikian janganlah pula, menjadikan guru sebagai ‘dewa’, apalagi sampai fanatik buta. Karena mereka tetaplah manusia.
Mari tinggalkan ego kelompok. Utamakan cara dakwah yang elok. Bersopan santun mengajak umat menjauhi jalan yang bengkok. Menebar rahmat dari kota hingga ke pelosok. Demi kemuliaan Islam saat ini dan hari esok.
WALLAHU A’LAM
(Abdillah Syafei)