Sungguh saya sangat BAHAGIA ketika (misalnya) pada mulanya saya menduga bahwa saudara saya telah berbuat bid’ah, eh ternyata kemudian saya ketahui bahwa apa yang ia lakukan nyunnah karena ada dalil yang shahih.
Saya tidak kecewa karena dugaan saya salah. Justeru saya bahagia karena saya ‘cinta’ mereka. Tak perlu malu mengakui kebenaran. Justeru kita merasa lebih tentram mengetahui bahwa saudara kita ternyata telah berbuat benar…. Insya Allah.
Jangan sampai ego kita menutupi hati nurani hingga kemudian berusaha mencari-cari modus lain untuk memasukkan amalan saudara kita itu menjadi perkara bid’ah. Bukankah kebenaran itu milik Allah? Mengapa kita ngotot menyalahkan orang yang sudah berbuat benar hanya untuk memuaskan hati?
Lebih baik kita menghabiskan waktu untuk berusaha menggapai Surga daripada waktu habis digunakan untuk mencari seribu cara untuk memvonis orang shaleh masuk neraka. Perbuatan (maaf) bodoh dan sia-sia.
Wallahu a’lam
21/12/2015