
Seorang yang bijak itu ikhlas. Ia tidak meminta untuk dihargai apalagi disanjung dan dipuji-puji, namun ia berusaha keras untuk selalu menghargai orang lain dan tidak pelit memberikan pujian sebagai bentuk motivasi dan pengakuan atas kelebihan orang lain tersebut.
Saat anda tidak dihargai bahkan mungkin malah disepelekan dan dicaci, tak perlu rendah diri apalagi merasa sia-sia telah berbuat baik selama ini kepada mereka. Percayalah kebaikan anda itu akan bernilai ketika anda melepaskannya dari tendensi untuk dihargai oleh orang yang anda beri kebaikan. Fokuslah melakukan kebaikan hanya untuk berharap ridho Nya Allah Ta’ala.
Ya, kebaikan itu tidak akan tertukar atau salah alamat. Bila orang berbuat buruk kepada anda, maka yang dirugikan sesungguhnya dirinya sendiri, bukanlah anda. Demikian pula ketika anda Istiqomah dengan kebaikan meski tidak dihargai manusia, kebaikan itupun tetap menjadi milik anda. Bahkan kebaikan yang anda ikhlaskan hanya kepada Allah namun tak dihargai oleh manusia itu, nilai barokahnya mungkin akan semakin berlipat ganda.
Semoga keikhlasan dan fokusnya ibadah kita hanya berharap Ridho, Rahmat dan keberkahan dari Allah menjadikan jiwa selalu tentram hingga tak pernah terpengaruh dengan aneka peremehan, cacian dan makian. Aamiin