Alhamdulillah, walau sempat terhalang oleh hujan, hari ini sampai juga saya ke kantor camat Loajanan Ilir. Menyampaikan undangan dari sekda dan mengkomunikasikan sejauh mana pemgumpulan Data Informasi Publik yang sudah dilakukan serta apa saja kendala yang dihadapi petugas di lapangan.
Sebagaimana diketahui bahwa sejak tahun 2008 sudah ada Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik (Undang-undang Nomor 14) yang mewajibkan pemerintah untuk transparan dalam melakukan pembangunan, diantaranya dengan memberikan informasi publik yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Bukan sekedar memberikan, bahkan pemerintah kota Samarinda di bawah kepemimpinan Jaang-Nusyirwan dilanjutkan Jaang-Barkati, sudah secara aktif menyediakannya. Artinya tanpa harus diminta terlebih dahulu masyarakat (lembaga maupun perorangan) pemerintah kota telah menyuguhkannya kepada publik.
Nah, kebetulan saya adalah bagian dari orang-orang yang ditugaskan untuk mengelola data informasi publik ini. Menjadi tugas saya dan kawan-kawan di Bidang 1 Dinas Kominfo kota Samarinda untuk menghimpun data-data yang jumlahnya sangat banyak itu dari OPD (dinas) dan kecamatan se Samarinda.
Dunia usaha, mahasiswa, maupun pihak yng berkepentingan dengan data-data publik yang ada di pemkot Samarinda tidak perlu lagi bersusah payah datang ke kantor-kantor dinas ataupun kecamatan, kami sendiri yang mengumpulkannya dan menghidangkannya dalam sebuah website agar mereka bisa mengaksesnya.
Jadi, misalnya anda adalah mahasiswa yang sedang membutuhkan data instansi di lingkungan pemerintah kota untuk menyusun skripsi, maka anda tidak perlu bersusah payah antri bertemu camat atau kepala dinas jika hanya untuk itu. Buka saja website kami: ppid.samarindakota.go.id maka anda sudah bisa mendownload tanpa harus keluar rumah.
Kecanggihan teknologi benar-benar dimanfaatkan oleh pemerintah kota untuk melayani kebutuhan informasi masyarakatnya.
Kemudian, soal gambar di postingan ini, mungkin ada yang bertanya: “Jaman kan sudah canggih, data bisa dikirim secara online. Lalu buat apa pak Syafei datang ke kantor camat Loajanan Ilir yang jauh dari pusat kota itu?”
Bagini saudaraku.. Saya datang kesini bukan untuk mengambil data tapi untuk bersilaturahmi dengan kawan-kawan yang bertugas di kecamatan. Soal data bisa ditransfer secara online, bahkan sudah sebagian besar dikirim oleh para petugas di dinas dan kecamatan yang ada di Samarinda.
Lalu?
Ada hal-hal manusiawi yang tidak bisa disentuh dengan teknologi. Itulah nilai-nilai alamiah kita selaku manusia yang selalu butuh berhubungan dengan manusia lainnya secara fisik. Ada sisi-sisi silaturahmi yang tak bisa dibangun hanya melalui gadget dan medsosnya.
Wallahu a’lam